MARKETING TRAINING FOR ALFALAND GROUP EMPLOYEES: USING TIKTOK AS A MARKETING TOOL

Authors

  • Fahrul Riza Universitas Bunda Mulia
  • Ongky Alex Sander Universitas Bunda Mulia
  • Lanang Diayudha Universitas Bunda Mulia
  • Oktafalia Marisa Muzammil Universitas Bunda Mulia
  • Tannia Universitas Bunda Mulia
  • Andreas Wijaya Universitas Bunda Mulia
  • Danny Santoso Universitas Bunda Mulia

DOI:

https://doi.org/10.53698/rudence.v1i3.27

Keywords:

community service, marketing, TikTok, workshop, pelatihan, pemasaran, pengabdian kepada masyarakat

Abstract

ABSTRACT

Companies are increasingly turning to social media as a tool to support their commercial activities. According to AppAnnie's poll, TikTok has surpassed Instagram as the most downloaded social media app since 2018. TikTok appeals to people of all ages because of its algorithmic capacity to detect user preferences and short content duration. The Bunda Mulia University Management Study Program and Alfaland Group, a company that specialises in property management, collaborated on this community service activity titled "Marketing 101: TikTok Marketing for Business." The service firm faces a major revenue difficulty as a result of the adoption of Community Activity Restrictions (PPKM). The goal of this activity is to encourage employees from PT Alfaland's operational and marketing divisions how to use TikTok as a marketing tool. Employees from branches around Indonesia took part in the training, which was delivered entirely online. The training materials included an introduction to the TikTok application as well as measurement tools for tracking marketing effectiveness. This service resulted in the creation of creative content by participants to promote Alfa-land products and services, as well as an increase in staff creativity, particularly in the operational and marketing divisions, in marketing services from AlfaLand. Employee input on using the TikTok application for marketing included flexible cost control, the ability to watch the viewer in real time, audience targeting, and tracking customer feedback.

ABSTRAK

Pebisnis yang memanfaatkan media sosial sebagai pendukung kegiatan pemasaran semakin bertambah. Hasil survey dari AppAnnie mengklaim TikTok menjadi media sosial yang paling banyak diunduh sejak tahun 2018 menggantikan instagram. Kemampuan algoritma nya dalam membaca preferensi pengguna dan durasi konten yang singkat membuat media sosial ini diminati oleh berbagai segmen usia. Kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul “Marketing 101: TikTok Marketing for Business” ini merupakan kegiaan kolaboratif antara Program Studi Manajemen Universitas Bunda Mulia dengan Alfaland Group, korporasi yang bergerak di sektor manajemen properti. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi tantangan berat bagi manajemen perusahaan untuk mempertahankan keberlangsungan usaha.  Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan memanfaatkan TikTok sebagai alat bantu pemasaran kepada para karyawan divisi operasional dan marketing Alfaland Group.  Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara daring dan diikuti oleh para karyawan dari cabang-cabang yang tersebar di berbagai propinsi. Materi-materi pelatihan yang disampaikan meliputi: pengenalan aplikasi Tiktok dan alat untuk mengukur efektifitas pemasaran. Luaran dari pengabdian ini dihasilkannya adalah konten-konten kreatif yang dibuat oleh para peserta untuk memasarkan produk dan layanan dari Alfa-land; meningkatnya kreativitas para karyawan khususnya divisi operasional dan marketing dalam memasarkan layanan dari AlfaLand Group. Umpan balik yang diterima dari karyawan terkait penggunaan aplikasi tiktok untuk pemasaran diantaranya: kontrol biaya yang fleksibel; dapat memantau viewer secara real-time; penargetan pemirsa; dan memantau umpan balik dari para pelanggan.

Downloads

Published

2022-05-23