PENINGKATAN KAPASITAS DAN MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAGI KELOMPOK SADAR WISATA SITU TUNGGILIS

Authors

  • Muhammad Agus Karmadi Universitas Pakuan
  • Wahyu Gendam Prakoso Universitas Pakuan
  • Evyta Wismiana Universitas Pakuan

DOI:

https://doi.org/10.53698/rudence.v2i1.35

Keywords:

peningkatan kapasitas, manajemen risiko, kelompok sadar wisata, Capacity Building, Risk Management, Tourism Awareness Group

Abstract

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu kelompok sadar wisata Desa Situsari sebagai pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata Situ Tunggilis dalam Peningkatan kapasitas dan Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara partisipatif agar dapat digunakan dalam pengembangan potensi parisiwisata di Situ Tunggilis berbasis wisata air. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dibagi dalam tiga tahap, yaitu peningkatan kapasitas, pelatihan dan pendampingan manajemen risiko, dan evalusi serta mengkoreksi dokumen IBPPR. Setelah kegiata ini pemahaman masyarakat terhadap akan bahaya yang akan ditimbulkan oleh adanya kegiatan Wisata Air ini sudah mulai tumbuh, dan telah teridentifikasi potensi bahaya yang akan muncul dengan adanya Wisata Air Situ Tunggilis, yaitu potensi tercebur ke air dan tenggelam.

ABSTRACT

This community service activity aims to help the tourism awareness group in Siteari Village as an interested party in the management and development of Situ Tunggilis tourism objects in capacity building and Occupational Safety and Health Risk Management in a participatory manner so that they can be used in developing tourism potential in Situ Tunggilis based on water tourism. The method for implementing community service activities is divided into three stages: capacity building, risk management training and assistance, and evaluating and correcting IBPPR documents. After this activity, the community's understanding of the dangers caused by the existence of water tourism activities has begun to grow, and potential hazards that will arise with Situ Tunggilis water tourism have been identified, namely the potential for splashing and drowning.

References

Lestari, M. I., & Effendi, Y. (2012). Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Direktorat Pengawasan Norma K3. https://toolsfortransformation.net/wp-content/uploads/2017/05/Himpunan-Perundang-undangan-K3-RI.pdf

Eizenberg, S., Shacham, M., & Brauner, N. (2006). Combining HAZOP with dynamic simulation—Applications for safety education. Journal of Loss Prevention in the Process Industries, 19, 754—761.

Hidayat, J.T., Herman, Valdiani, D., Karmadi, M.A., & Wismiana, E. 2022. Situ Tunggilis Spatial Planning for Community Participation-Based Tourism Development in Order to Improve Welfare. Journal of Social Transformation and Regional Development, 4(1), 52—59.

Nurmawanti, I., Widaningrum, S., & Iqbal, M. (2013). Identifikasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Menggunakan Metode Hirarc Untuk Memenuhi Requirement OHSAS 18001 : 2007 Terkait Klausul 4.4.6 di PT Beton Elemenindo Perkasa. E-Proceeding of Engineering, 2(2), 4568—4575.

Qureshi, M.A., S. Shakeel. (2013). Risk Assesment and HAZOP Study of Oil and Gas Sector. American Journal of Environment, 1(7) : 151—158.

Ramli, S. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management. Jakarta: Dian Agung.

Silalahi, B. (1991). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Susdiyanti, T., Hasibuan, R. S., Ariany, A. P. (2017), Potensi Situ Tunggilis Sebagai Kawasan Ekowisata di Kabupaten Bogor. Seminar Nasional dan Gelar Produk Senas Pro 2.

OHSAS 18001:2007. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Persyaratan

Zulfiana, E., Musyafa, A. 2013. Analisis Bahaya dengan Metode Hazop dan Manajemen Risiko pada Steam Turbine PLTU di Unit 5 Pembangkitan Listrik Paiton (PT. YTL Jawa Timur). Jurnal Teknik Pomits, 2(2), 189—192.

Downloads

Published

2022-09-29