BERMAIN ANGKLUNG BERSAMA PARA LANSIA SEBAGAI BENTUK PENGABDIAN MASYARAKAT DARI UNIVERSITAS PRESIDEN
DOI:
https://doi.org/10.53698/rudence.v2i1.41Keywords:
bermain angklung, panti wreda, kepedulian sosial, budaya, pengabdian masyarakat, playing angklung, nursing home, social care, culture, community serviceAbstract
ABSTRAK
PKM ini diselenggarakan oleh Universitas Presiden sebagai bagian dari mata kuliah Pancasila dan tata negara. Pelaksananya adalah mahasiswa yang dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota 14 mahasiswa per kelompok. Tujuan dari PKM ini adalah, mahasiswa bukan hanya sekedar mempelajari konsep Pancasila di kelas, tapi juga turun ke lapangan dan mengaplikasikan konsep tersebut, dengan melakukan kegiatan sosial di masyarakat. Kegiatan dilakukan di panti wreda D’Khayangan yang berlokasi di area Jababeka. Kami tergerak untuk memberikan satu even yang mengajak mereka bergembira bersama, dengan cara bermain angklung. Dalam kegiatan ini, kami akan ajarkan mereka bermain angklung bersama. Beberapa lagu yang kami siapkan adalah lagu daerah. Di akhir acara, setelah berlatih selama beberapa jam, para penghuni D'Khayangan memainkan lagu daerah tersebut. Nampak kegembiraan memancar dari wajah mereka, masih bisa melakukan aktivitas yang menarik secara bersama-sama. Di akhir acara, secara simbolis kelompok menyerahkan bantuan 15 angklung, untuk D’Khayangan. Kami merasa bangga, bahwa kegiatan sosial ini bisa memberikan kegembiraan kepada para penghuni panti wreda yang berusia senja.
ABSTRACT
This PKM is organized by the President's university as part of the Pancasila and state administration courses. The implementers are students who are divided into several groups, with a total of 14 students per group. The purpose of this PKM is that students not only learn the concept of Pancasila in class, but also go out into the field and apply the concept, by doing social activities in the community. The activity will be did at the D'Khayangan nursing home located in the Jababeka area. We are moved to provide an event that invites them to have fun together, by playing angklung. In this activity, we will teach them to play angklung together. Some of the songs we have prepared are folk songs. At the end of the event, after practicing for several hours, the residents of D'Khayangan played the folk song. There was joy radiating from their faces, still able to do interesting activities together. Finally, the group symbolically handed over the aid of 15 angklung, to D'Khayangan. We are proud that this social activity can bring joy to the elderly residents of the nursing home.
References
Ali, Z., Marliani, S., Silvania, Adimia, S., & Sintawati. (2020). Buku Saku: Pengabdian Masyarakat Dan Implementasinya. Metro-Lampung: LADUNY ALIFATAMA
Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Editor. (2012, 1 April). 10 Persen Budaya Sunda Hampir Punah. Beritasatu. https://www.beritasatu.com/archive/40225/10-persen-budaya-sunda-hampir-punah#:~:text=%20Adapun%20seni%20dan%20kebudayaan%20%20yang,peminatnya%2C%20apalagi%20dari%20kalangan%20muda
Jamalus. (1981). Musik 4. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
______. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud.
Julia, J. (2017). Pendidikan Musik: Permasalahan dan Pembelajarannya. Sumedang: UPI Sumedang Press.
Kemahasiswaan, Direktorat Jendral Pembelajaran. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan untuk perguruan tinggi. Cetakan 1. Jakarta: Penerbit Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Kusmiyati. (2014, 21 Februari). Ini Alasan Orang Asing Tertarik Budaya Indonesia. Liputan 6. https://www.liputan6.com/health/read/833096/ini-alasan-orang-asing-tertarik-budaya-indonesia
Nurwadani, P. (2016.) Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelaiaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Putri, D. (2012). Pembelajaran Angklung Menggunakan Metode Belajar Sambil Bermain. Jurnal Harmonia, 12(2), 116—124.
Rahayani, Y., & MacGill, B. (2017). The Angklung: The Maintenance of Indonesian Cultural Heritage through Public Pedagogy. Journal of Public Pedagogies, 2, 5—111.
Utomo, U. (2010). Model Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Musik Di Sd/Mi Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp). Jurnal Penelitian Pendidikan, 27(2), 1–8.
Yulianingsih, T. (2021). Kurangnya Filtrasi Budaya Asing yang Melunturkan Eksistensi Budaya Sunda. Pena Budaya. http://www.penabudaya.com/kurangnya-filtrasi-budaya-asing-yang-melunturkan-eksistensi-budaya-sunda/
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Rural Development For Economic Resilience (RUDENCE)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.